Foto Doc.SMA ANGKASA: Bersama Plt. Kepala LPMP, Dr. H. Abdul Halim Muharram, M.Pd. (baju putih)
Smaangkasa.hnd,MAROS—SMA Angkasa Lanud Sultan Hasanuddin bekerja sama dengan LPMP melaksanakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (Profil Pancasila). Kegiatan ini berlangsung di ruang guru selama dua hari, Rabu-Kamis, 20-21 April 2022.
Kepala SMA Angkasa Lanud Sultan Hasanuddin (HND), Jusuf mengatakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka ini bertujuan untuk memberikan pembahaman kepada guru-guru, mengetahui strategi atau langkah-langkah apa saja yang mesti dipersiapkan Satuan Pendidikan untuk menjalankan program kurikulum merdeka ini.
“Banyak hal yang mesti kita ketahui terlebih dahulu, seperti halnya, persepsi, siswa merdeka dalam belajar dan guru merdeka dalam mengajar. Ini hal yang kecil, tapi dampaknya besar, maka dari itu kita perlu memahaminya terlebih dahulu. Dalam workshop ini, guru-guru diajak untuk membuat modul bahan ajar.” ungkapnya.
Workshop ini juga bertujuan sebagai persiapan awal untuk satuan Pendidikan dalam menindaklanjuti progam kurikulum merdeka belajar yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru nanti.
Widyaprada Madya Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel, Rahmatia menjelaskan, ada beberapa keunggulan dari kurikulum merdeka belajar ini, di antaranya fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
“Nah, dikatakan sebagai siswa merdeka dalam belajar, karena peserta didik memilih matapelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya dan pada tingkat SMA tidak ada program peminatan. Sementara guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Untuk sekolah sendiri, memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum serta pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik,” tambahnya.
Tak hanya itu, dalam kurikulum merdeka ini juga lebih relevan dan interaktif, yakni pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Widyaprada Ahli Utama LPMP Sulsel, Drs Darwis Sasmedi mengutarakan, Filosofi Merdeka Belajar Ki Hadjar Dewantara, mengakomodir kebutuhan anak yang beragam, yakni berupaya agar anak belajar sesuai kebutuhan, berpusat kepada peserta didik, dengan menggunakan rambu-rambu. (*)